5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Blogger - Kebiasaan adalah suatu perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang, terus-menerus dari hari ke hari.
Tentu saja, ada kebiasaan yang baik, juga ada yang buruk. Ini terjadi pada hampir seluruh bidang kehidupan kita, tidak terkecuali dalam hal blogging.Nah, kali ini saya ingin menyampaikan 5 kebiasaan buruk yang seharusnya dihindari atau dihentikan oleh seorang blogger, agar menjadi seorang blogger yang lebih baik:
Tentu saja, ada kebiasaan yang baik, juga ada yang buruk. Ini terjadi pada hampir seluruh bidang kehidupan kita, tidak terkecuali dalam hal blogging.Nah, kali ini saya ingin menyampaikan 5 kebiasaan buruk yang seharusnya dihindari atau dihentikan oleh seorang blogger, agar menjadi seorang blogger yang lebih baik:
1. Tidak konsisten menyajikan posting baru
Ini adalah salah satu kesalahan paling umum dilakukan oleh blogger pemula. Mereka banyak membuat konten blog di awal-awal, namun setelah beberapa lama akhirnya vakum, dan terhenti.
Ini adalah satu pemikiran sekaligus kebiasaan yang buruk. Sebisa mungkin hindari ‘kekosongan’ dalam jangka waktu cukup lama. Blog Anda butuh konten yang diterbitkan secara teratur.
Dan telah terbukti, bukan hanya mesin pencari menyukai website yang diupdate secara teratur, namun demikian pula dengan pembaca Anda. Dengan menyajikan konten baru secara teratur, pembaca akan kembali berkunjung untuk mendapatkan info terbaru yang Anda miliki.
Jika Anda termasuk yang baru saja terjun dalam dunia blogging, ambillah hari tertentu dimana Anda akan membuat konten baru, lalu buatlah komitmen untuk itu. Tidak perlu memaksakan membuat sebanyak-banyaknya konten, mulailah dari 1 konten dalam seminggu namun konsisten. Itu lebih baik dibanding membuat banyak konten, lalu terhenti kemudian dalam waktu yang lama.
Jika Anda termasuk yang baru saja terjun dalam dunia blogging, ambillah hari tertentu dimana Anda akan membuat konten baru, lalu buatlah komitmen untuk itu. Tidak perlu memaksakan membuat sebanyak-banyaknya konten, mulailah dari 1 konten dalam seminggu namun konsisten. Itu lebih baik dibanding membuat banyak konten, lalu terhenti kemudian dalam waktu yang lama.
2. Memeriksa statistik blog dan komentar, 100 kali sehari
Bagi mereka yang baru menjalani blogging, bukanlah hal ‘aneh’ untuk terobsesi berlebihan terhadap trafik dan komentar yang masuk.
Tentu saja, Anda menginginkan sebanyak-banyaknya orang mengunjungi blog Anda, sebanyak-sebanyaknya orang memberi link ke konten Anda, juga sebanyak mungkin orang mengomentari artikel Anda. Namun, itu bukan berarti Anda harus memeriksa statistik setiap 10 menit sekali!
Kebiasaan ini akan banyak sekali membuang waktu Anda. Waktu yang seharusnya dapat Anda manfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif.
Dalam sehari, tentukan waktu kapan Anda perlu memeriksa statistik dan komentar. Saran saya, paling banyak, cukup 2 kali saja sehari. Sekali di pagi hari, sekali lagi di malam hari. Dengan demikian Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk hal produktif, seperti menyiapkan konten baru atau pun berinteraksi dengan sesama blogger lainnya.
3. Tidak menjawab komentar yang masuk
Ketika seseorang meninggalkan komentar di salah artikel Anda, anggaplah itu sebagai satu ‘pujian’ atau ‘hadiah. Karena mereka telah tertarik secara emosional untuk meninggalkan komentar, baik itu komentar yang baik atau pun buruk.
Namun sayangnya, saya masih melihat tidak sedikit blogger yang mengabaikan komentar pada blog mereka. Dan sungguh ini adalah sebuah kebiasaan yang amat buruk bagi seorang blogger.
Jika ada satu hal yang teramat penting, yang dapat membantu membentuk komunitas pembaca setia bagi blog Anda, maka itu adalah: menjawab komentar-komentar yang masuk! Ini menunjukkan kepada pembaca, bahwa Anda peduli terhadap mereka, bahkan bagi mereka yang tidak ikut memberi komentarnya sekalipun.
Namun demikian, tentu saja Anda tidak perlu menyusahkan diri sendiri, dengan menjawab semua komentar yang ada (meskipun, jika Anda bersedia, itu lebih baik). Tapi paling tidak, Anda mesti merespon setiap komentar yang meminta opini atau jawaban dari Anda. Ataupun komentar yang menurut Anda menarik dan bernilai.
Selebihnya, bisa saja Anda abaikan. Dan jika Anda merasa tidak tahu harus menjawab apa, sebuah ucapan ‘terima kasih’, sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa Anda care kepada pembaca Anda.
Beberapa tulisan saya sebelumnya, yang berkaitan dengan masalah komentar di bawah ini, mungkin dapat membantu:
4. Tidak memberi kredit kepada sumber konten
Saya menyaksikan banyak sekali blogger, meng-copy paste ide dan konten milik orang lain tanpa memberi kredit atau penghargaan (link sumber) sewajarnya.
Ini adalah cara yang teramat buruk untuk membangun kredibilitas sebagai blogger. Ingatlah, bukanlah satu hal sulit untuk melacak sumber asli dari satu konten atau pun ide, dan sekali ini terjadi, maka kredibilitas Anda sedang dipertaruhkan.
Berilah selalu kredit kepada pemilik konten yang asli. Berikan link sumber, dimana Anda memperoleh ide atau konten dari mereka.
Memberi link hidup kepada blogger lain, itu pun bukanlah satu hal yang buruk. Bahkan sebaliknya, itu adalah salah satu cara menarik perhatian blogger bersangkutan, lalu dari sana dapat mungkin dapat terjalin satu kerjasama dengan mereka.
Memberi kredit kepada sumber, juga termasuk dalam penggunaan gambar untuk artikel kita. Pastikan Anda boleh menggunakan image tersebut. Ada banyak sekali sumber gambar gratisan yang bisa Anda gunakan, selama Anda memberi kredit kepada mereka.
5. Tidak melakukan koreksi tulisan
Tidak ada yang lebih ‘mengganggu’ bagi pembaca, selain membaca tulisan yang penuh dengan salah ketik, salah ejaan, atau kalimat yang berputar-putar tanpa arah yang jelas. Anda akan kehilangan kredibilitas dan citra profesional, bila posting Anda penuh dengan salah salah ketik dan ejaan.
Ini mungkin seringkali dianggap sepele, namun akan berdampak besar terhadap citra Anda sebagai blogger yang serius.
Jadikanlah sebuah kebiasaan, untuk selalu memeriksa dan mengoreksi tulisan sebelum mengklik tombol ‘Publish’. Lakukan hal ini, terutama ketika Anda tidak dalam terburu-buru dan dan bisa fokus untuk mengedit tulisan Anda.
Salah satu cara terbaik mengoreksi tulisan Anda sendiri, adalah dengan membacanya keras-keras seperti Anda sedang berbicara dengan orang lain. Apakah terdengar tidak nyaman? Adakah salah ketik? Jika ya, maka lakukan koreksi seperlunya, sampai Anda yakin artikel Anda telah ditulis dengan sebaik-baiknyaBagaimana menurut Anda? Adakah kebiasaan di atas yang masih Anda lakukan?
Sekian artikel tentang "5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Blogger", Semoga bermanfaat.
Sekian artikel tentang "5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Blogger", Semoga bermanfaat.
Belum ada tanggapan untuk "5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Seorang Blogger"
Post a Comment